Belum Saatnya

Di tahun 1980an. Di sebuah keluarga yang tiap hari makan olahan singkong pengganti nasi: tiwul. Karena waktu itu nasi masih mahal. 

Saat hari raya tiba, ibu memasakkan opor ayam. Dengan maksud supaya suami dan anak-anaknya bahagia. Begitu sang ayah tahu, ia berkata, "Saat ini kita belum saatnya makan ayam." Ia mempersilakan istri dan anak-anaknya memakan hidangan itu. Dirinya sendiri tidak mau makan. Ia lanjut bekerja. 

*Photo by Natural Chef Carolyn Nicholas