Ketika Logika Rasional Tak Berlaku

Dalam menjalani kehidupan ada saat-saat dimana kita menghadapi sebuah kondisi yang terasa seakan berada di luar kendali. Ada kalanya kehidupan tiba-tiba terasa berhenti. Terhenti. Tak tahu harus apalagi. Segala upaya telah dikerahkan. Pikiran sudah digunakan sampai batas maksimal. Kepala seperti keluar asap karena saking panasnya. Semua informasi telah diserap dan diterapkan. Namun hasil yang diharapkan tak kunjung kelihatan. 
Pendapat para pakar pun sudah dibaca, difahami, dan dipraktikkan. Semua tahapan sudah dijalankan. Dari langkah A, lanjut ke langkah B, kemudian C, hingga sampai pada Z. Tetap saja jalan seperti buntu. Tak menemukan tembusan menuju jalan keluar. Stuck. Mandeg. Tidak bergerak maju, tidak bergeser ke kanan atau ke kiri. 
Saat itulah logika rasional tak berlaku. Ibarat mengisi air dalam botol yang bagian bawahnya berlubang, semua langkah yang sudah ditempuh hampir tak ada manfaatnya sama sekali. 
Namun jangan putus asa. Ada jalan lain. Ada logika lain.Ada cara lain. Ada cara berfikir lain. Ada banyak sekali kemungkinan lain yang masih belum terlihat mata hati kita. Saat logika rasional tak berlaku, yang berlaku adalah logika bakti. Bakti kepada Sang Maha. Bakti tulus mengabdi kepada Yang Maha Wenang. 
Bakti, mengabdi dengan cara mentaatiNya. Memohon dan bersujud kepadaNya. Kesadaran total fokus menuju hanya kepadaNya. Saat baktimu terbukti, Dia Yang Maha Segalanya pun tak tega. Ia Iba melihatmu. Kamu yang berhati jernih, tak mungkin Dia tega membiarkanmu menghadapi kerasnya hidup sendiri. Dia bersamamu ketika kamu bersamaNya. Saat itulah Allah menunjukkan kuasaNya. Jalan yang semula tampak gelap, akhirnya tercahayai oleh lenteraNya. Langkahmu mantap ke depan. Jalan seakan dimudahkan. 
Barangkali begitulah cara Tuhan menyapamu saat engkau sudah terlampau lama tak menyapaNya.